Jumat, 01 Juni 2012

Arsitektur Bangunan yang Unik dan Keren

Arsitektur kontemporer diartikan sebagai suatu karya arsitektur yang inovatif, baru, khas, dan berbeda. Baik dari segi desain visual, corak atau motif yang dimiliki, maupun ke-high techno-an suatu karya arsitektur.

Gaya yang berkembang mulai tahun 1940an ini juga diterjemahkan dengan istilah arsitektur modern. Arsitektur jenis ini menonjolkan bentuk unik, di luar kebiasaan, atraktif, dan sangat komplek.
Contohnya, inilah beberapa di antaranya:


Elephant Building (Bangkok)
Bentuknya mirip gajah. Dirancang oleh arsitek Sumet Jumsai. Selesai dibangun tahun 1997.
Robot Building (Bangkok)
Satu lagi dari Bangkok dan juga diarsiteki Sumset Jumsai. Dilengkapi dengan mata dan antena, figurnya pun semakin mirip robot raksasa di tengah kota.


 
Wing Shape Zayed National Museum (Abu Dhabi)
Sesuai namanya, gedung ini adalah museum nasional Abu Dhabi. Isinya mengenai sejarah, dan budaya negara Uni Arab Emirates (UAE).
Bentuknya yang menyerupai serpihan sayap atau bulu-bulu burung ini dirancang dengan konsep go green. Bentuk lengkungan gedungnya sebagai penangkap aliran udara yang akan mengalirkannya ke seluruh isi gedung, sehingga tak membutuhkan pendingin ruangan.

 
US Navy Building (Coronado)
Gedung Angkatan Laut Amerika ini secara tak sengaja dibangun dalam bentuk lambang Swastika, Nazi. Padahal, gedung Naval Amphibous Base (NAB) ini dibangun pada masa Perang Dunia II. Belakangan, karena menjadi perbincangan publik maka gedung ini akan direnovasi.


 
COR Building (Miami)
Gedung 25 lantai seharga 40 juta Dollar Amerika ini dibangun dengan konsep teknologi hijau.


Coin Building (UAE)
Kantor pusat Aldar di Abu Dhabi ini dirancang oleh perusahaan MZ Architecs dan mulai berfungsi tahun 2010. Dengan 23 lantai dan tinggi 110.03 meter, Coin Building dinobatkan sebagai pencakar langit pertama di dunia yang berbentuk lingkaran.


Egg Building (China)
Gedung "telur" di China ini menjadi pusat pertunjukan kesenian yang terdiri atas Opera House, Concert Hall, dan Theater.


 

Menginap di Alam Bebas Tetap Aman? Harus Coba Hotel ini.

Menginap di alam terbuka sambil melihat gemerlap bintang kala malam, mendengar suara hewan dan kehidupan malam tentu menyenangkan. Masalahnya, bagi yang tidak biasa camping dan berjiwa petualang malah menakutkan.
 
Siapa yang tidak takut kalau acara berkemah harus waspada dari gangguan binatang-binatang nokturnal, atau nyamuk, atau pun hujan.
 
 
Memang, Taman Safari menyediakan caravan bagi yang ingin merasakan hidup di alam bebas, sayangnya kita tak bisa berbaring di atas kasur sambil melihat bintang-bintang di langit.
 
Nah, di  Prancis ada sebuah hotel yang unik. Tepatnya di Roubaix, pinggiran timur Marseille, yaitu penginapan Attrap Reves. Kamar-kamar di hotel ini bentuknya seperti sebuah gelembung udara yang transparan.

Hotel ramah lingkungan ini diresmikan pada tahun 2010, dan hasil rancangan seorang desainer Prancis yang bernama Pierre Stephane Dumas.

 

Setiap kamar diameternya 3,9 meter. Hebatnya lagi, kamar – kamar gelembung ini dapat disewa dan dipindahkan sesuai dengan lokasi yang diinginkan. Kamar gelembung portabel ini memiliki beberapa seri. Salah satunya adalah kamar Igloo. Nama Igloo sendiri diambil dari rumah asli orang Eskimo di salju.

Untuk beberapa tamu yang menginginkan adanya privasi, hotel ini juga menyediakan kamar yang tidak transparan sepenuhnya. Beberapa kamar berbentuk gelembung ini memiliki penutup pada beberapa bagian agar privasi tamu dapat terjaga. Namun beberapa bagian masih dibiarkan tembus pandang. Dengan begitu, para tamu tetap dapat menikmati keindahan alam di sekitarnya tanpa ada halangan.

Harga sewa kamar permalam 109 euro atau sekitar 1,3 juta rupiah. Untuk ukuran kantong kita lumayan mahal, tapi bagi para backpacker di Eropa, kabarnya rate tersebut tergolong murah. Karena, penginapan ini memang diperuntukkan bagi wisatawan berkantong pas-pasan.

Siapa tahu Taman Safari mau mengikuti konsep ini, pasti lebih seru. Asalkan tarif sewa disesuaikan dengan harga lokal, ya.
Sumber:
funsterz.com
jadiberita.com

Wuih, Ada Desa Diserang Jutaan Nyamuk

Pernah diserang gerombolan nyamuk saat tidur? Dijamin kita tak bisa tidur karena gatal-gatal di sekujur tubuh. Biasanya nyamuk banyak berkembang biak saat musim pancaroba, oleh karena itu banyak orang waspada dan melakukan penyemperotan agar terhindar dari demam berdarah.
Namun, bagaimana dengan fenomena yang satu ini? Tanggal 14 Mei lalu, desa di wilayah Nikiltsy Myadel, Rusia diserang secara tiba-tiba oleh jutaan nyamuk.

Menurut saksi mata, nyamuk-nyamuk ini memang datang berbondong-bondong seperti sedang bermigrasi, seperti yang dilaporkan salah seorang penduduk yang mengabadikan peristiwa langka ini.

"Saya bertahan dengan kamera selama tiga jam, dan Anda bisa lihat saya berhasil memotret gerombolan nyamuk yang mengerikan, bahkan suara mesin lain pun kalah dengan suara mereka,"

 

Untungnya, nyamuk-nyamuk tersebut sama sekali tidak menggigit walau kelihatannya kerumunan mereka sangat besar dan mengerikan. "Yang saya tahu, sih... nyamuk-nyamuk itu tidak berbahaya. Kalau tidak saat saya memotret pasti sudah habis diserang mereka."

Menurut direktur The Naroch Biological Station, Tatiana Zhukova, hal ini merupakan proses alamiah yang wajar terjadi. Nyamuk adalah hewan yang meletakkan telurnya di setiap permukaan air, telur-telur itu akan menetas menjadi larva. Ketika larva itu sudah menjadi nyamuk dewasa seperti ini, mereka akan kembali ke daratan untuk berkembang biak lagi.

Tatiana juga menambahkan bahwa perubahan arah angin dan cuaca juga dapat mempengaruhi perilaku hewan, termasuk membuat mereka berperilaku aneh, seperti yang terjadi pada nyamuk-nyamuk ini.

Sumber:
amusingplanet.com
wonders-world.com
ciricara.com

Inikah Penyebab Internet di Indonesia Lambat?

Data dari lembaga riset Akamai menyebutkan kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia sekitar 772 kbps sedangkan Malaysia 1.7 Mbps, Thailand 3 Mbps, Vietnam 1.5 Mbps, Kamboja 1.2 Mbps dan Laos 956 Kbps.
Internet ASEAN 2012 GadgetG Kenapa Internet Indonesia Lambat (Dan Mahal)?
 Kenapa internet di Indonesia lambat (dan mahal)?
Dikutip dari gadgetgaul.com, Inilah kesimpulan yang jadi penyebab lambat dan mahalnya koneksi internet di Indonesia. Yakni:
Kondisi geografis yang sangat luas dan medan yang beraneka-ragam
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri lebih dari 13 ribu pulau  yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9 juta km2. Ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel maupun nirkabel.
Tingginya angka pengguna internet
Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.
Perang promosi operator penyedia koneksi internet
Perang promosi yang terjadi pada operator penyedia koneksi internet akhir-akhir ini memang membuat harga koneksi internet terasa lebih murah bagi konsumen namun dengan itu semakin turun pula kualitas koneksi internetnya baik dari segi kecepatan maupun kestabilan koneksi yang pada akhirnya tidak jadi lebih murah dari sebelumnya.
Regulasi pemerintah yang kurang efisien
Hal ini lebih banyak dirasakan oleh rekan-rekan operator penyedia layanan internet seluler seperti kewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) ke pemerintah yang dirasa oleh operator terlalu tinggi sehingga membuat hitung-hitungan bisnis balik modal (ROI) dari investasi suatu teknologi misal 3G jadi lebih lambat. Jika investasi operator tersebut belum balik modal (ROI) tentu mereka akan menunda investasi teknologi berikutnya misal LTE / 4G.
Saat ini Indonesia memiliki 9 operator seluler dan itu terlalu banyak. Di berbagai negara maju, jumlah operator seluler dibatasi pemerintahnya tidak pernah lebih dari 5 perusahaan. Setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator lain. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas jaringan seluler Indonesia.
Sumber: